Berikut adalah Karakteristik Guru Abad 21
Sebelum membahas profil guru efekti abad 21 mari sejenak mengenal 4 tipe guru dimana Saudara merupakan pemilik salah satu tipe dari 4 tipe yang dipaparkan.
1) Tipe pertama disebut Guru Medioker (Mediocre Teacher) Guru tipe medioker sering menjengkelkan bagi sebagian besar peserta didik. Ciri guru medioker adalah monoton, mata lebih banyak melihat buku dan membacanya, selalu duduk atau berdiri di depan ruang kelas, pendapatnya seolah merupakan kebenaran mutlak, dan peserta didik lebih banyak mendengar suara guru. Cobalah Saudara hitung persentase apakah lebih banyak mendengarkan peserta didik atau lebih banyak menceramahi peserta didik? Guru tipe medioker hanya menggugurkan kewajiban, susah menerima kritik, dan menutup diri. Guru tipe ini bisa berdampak negatif secara luas, kurang disenangi peserta didik dan orangtua, sampai menurunnya rasa hormat kepada guru. Dampak luas kepada peserta didik adalah timbul rasa malas dan bosan di sekolah sebagai pelariannya akan megekpresikan energinya di luar sekolah yang bisa berpotensi negatif. Bagi Saudara yang masih berada pada tahap ini silahkan segera berubah karena menjadi guru medioker tidaklah nyaman karena akan digilas jaman dan menjadi bahan gunjingan generasi z.
2) Guru yang baik (good teacher) Guru dalam katagori ini selangkah lebih baik. Guru tipe baik memiliki kemampuan ceramah dan menjelaskan berdasarkan hasil analisis bukan sekedar membaca ulang dan menghafal meskipun dilihat dari gaya mengajarnya masih cenderung berpusat guru. Selain itu, gaya mengajarnya juga masih bersifat teacher center. Suatu fakta sekaligus merupakan tragedi dimana masih banyak guru yang memahami materi pembelajaran dengan baik namun gagal memahami peserta didik. Guru tipe ini sebatas terampil memahami materi pembelajaran (content knowledge) dan mentransfer pengetahuan yang sebenarnya bisa digantikan oleh teknologi. Guru tipe ini juga harus segera berubah dari sekedar menuangkan pengetahuan menjadi 43 berorientasi mengembangkan keterampilan baru abad 21 dengan cara yang baru dalam memfasilitasi pembelajaran.
3) Guru superior (demonstrates) Apabila Saudara dapat membuat suasana kelas menjadi lebih interaktif dan kreatif, semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat maka Saudara termasuk guru yang superior. Interaksi pembelajaran tidak lagi hanya terjadi guru dengan peserta didik, namun diantara peserta didik dan peserta didik dengan sumber belajar. Guru superior suka memanfaatkan media pembelajaran sehingga materi pembelajaran mudah diingat dan dipahami oleh peserta didik. Guru superior sudah mampu menciptakan pembelajaran yang berbasis peserta didik namun dirinya tetap aktif.
4) Great teacher (inspires). Guru dengan tipe great sangat dibutuhkan oleh bangsa dan dirindukan selalu oleh peserta didik. Guru tipe ini seolah memiliki x-factor dimana setiap proses pembelajarannya selalu dilandasi oleh panggilan jiwa, ibadah, dan merasa berdosa apabila tidak mampu menginspirasi peserta didiknya. Guru tipe ini banyak melakukan refleksi diri dan berupaya terus untuk membangun kompetensinya. Guru tipe ini sepenuh hati dan bermurah hati, tampil memesona namun canggih dalam artinya memiliki literasi TIK yang baik, pandai beranalogi, bermetafora, dapat menyelami perasaan peserta didik, ramah dan berwibawa. Bayangkan apabila Saudara selalu dirindukan oleh peserta didik sepanjang hari dimanapun dan kapanpun. Bagaimana mencapainya? Saudara memerlukan 3 hal yaitu motivasi, pengetahuan dan keterampilan.
Abad 21 menuntut peran guru yang semakin tinggi dan optimal. Sebagai konsekuensinya, guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman semakin tertinggal sehingga tidak bisa memainkan perannya secara optimal dalam mengemban tugas dan menjalankan profesinya. Guru abad 21 memiliki karakteristik spesifik dibanding dengan guru pada era sebelumnya. Karakteristik yang dimaksud diantaranya:
1. Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketakwaan yang mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya.
3. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi.
4. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding